DIRGAHAYU KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESI KE 71 TH. JAYA SELALU !!!

Kamis, 27 Oktober 2011

Tips Menjadi Ibu yang Baik

Kamis, 27 Oktober 2011

Boleh jadi, tak ada satu perempuan pun yang dapat membayangkan apakah dirinya bisa menjadi ibu yang baik. Bahkan ketika seorang perempuan sangat ingin dan merasa siap mempunyai anak, ia bisa merasa tak berdaya ketika si bayi akhirnya lahir. Ia benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan merasa stres. Kondisi ini seringkali sifatnya sementara. Setelah beberapa bulan, Anda baru mampu menikmati peran sebagai ibu.

Tetapi, tanpa mengalami tahap-tahap tersebut, sebenarnya Anda bisa tahu apakah Anda akan menjadi ibu yang baik kelak.

"Karakteristik tertentu dapat membuat seseorang menjadi ibu yang baik," jelas psikologi anak, Virginia Shiller, PhD, yang juga penulis buku Rewards for Kids!. Menurutnya, banyak wanita kok perempuan yang secara alami mengembangkan kualitas ini seiring berjalannya waktu. Meski begitu, Anda bisa mempercepat proses tersebut sehingga Anda menjadi lebih siap. Begini cara mengetahuinya.

Intuisi yang kuat
Apakah Anda bisa tahu suami sedang marah hanya dari bahasa tubuhnya? Atau Anda bisa merasa bahwa rekan kerja Anda stres berat hanya dengan melihat sepintas ekspresi wajahnya? Tidak semua hal dapat diungkapkan dengan kata-kata, terutama oleh bayi yang baru lahir. "Anda harus menggunakan petunjuk tidak langsung seperti ini untuk menerjemahkan kebutuhan bayi," ungkap Shiller.

Kepekaan adalah cara yang tepat untuk lebih mengenal dan memahami lebih dalam orang lain. Anda bisa memperdalam kepekaan ini dengan berpikir sejenak untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain sebelum mereka mengungkapkannya, demikian saran psikolog Yvonne Thomas, PhD.

Ketrampilan mengasuh
Perempuan yang senang memanjakan pasangan, atau menghibur teman yang sedang kesusahan, berpotensi menjadi ibu yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa Anda mampu membuat orang lain merasa nyaman. Namun, kemampuan ini bisa dilatih. "Jika seorang teman tampak sedih, jangan hanya bertanya apakah ia baik-baik saja," kata Thomas. "Peluk dia, dan bantulah ia mencari jalan keluar."

Mampu mengendalikan emosi
Setiap orang pasti pernah mengeluh akibat aktivitas yang dijalaninya. Namun, perempuan yang mampu mengontrol emosi sebelum mengomel atau berteriak, punya kecenderungan menjadi ibu yang baik. "Kemungkinan besar Anda tidak akan mengalihkan frustrasi Anda pada anak-anak Anda kelak," jelas Daniela Montalto, PhD, psikolog perkembangan dari Child Study Center, New York University.

Banyak cara untuk mengendalikan emosi, namun yang perlu Anda ingat, apa yang memicunya tidak layak dibesar-besarkan. Ketika stres mulai menyerang, cegah dengan melakukan berbagai aktivitas yang membuat rileks.

Kemampuan untuk meminta bantuan
Memangnya, apa susahnya meminta bantuan? Ternyata, meminta bantuan tidak semudah yang kita kira. Ada orang yang enggan meminta bantuan karena tidak mempercayai kemampuan orang lain, ada juga yang tidak mencari pertolongan karena tidak tahu bagaimana harus memintanya. Padahal, ketika pekerjaan mengasuh anak terasa begitu berat, ibu yang baik harus mampu membagi tugas, kata Shiller. Anda bisa meminta suami, ibu, kakak, atau adik, untuk membantu Anda.

Senang bermain
Menemani anak kecil bermain bukan sesuatu yang bisa dilakukan semua orang secara alami. Padahal, bermain dengan anak adalah salah satu tugas utama seorang ibu. Bila Anda mampu memposisikan diri sejajar dengan anak, ikut menikmati permainan yang sedang dilakukannya, bersabar bila ia meminta Anda untuk menyisiri rambut bonekanya, selamat! Anda pasti akan menjadi ibu yang menyenangkan. Sebab, Anda mampu berinteraksi dengan anak, dan menjadi bagian dari dunianya.

Bagaimana bila Anda tidak memiliki kepekaan tersebut?

"Fokuslah pada bagaimana hal-hal itu Anda rasakan, dan bukannya mengkhawatirkan apakah Anda akan terlihat konyol," ujar Thomas. "Lepaskan diri Anda, dan nikmati momen tersebut."

0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...