TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI  - Di tengah kerumunan jemaah calon haji (calhaj) di asrama haji  Donohudan, tampak pelari nasional Suryo Agung. Pria yang dijuluki  "Manusia Tercepat" se-Asia itu ternyata hendak melaksanakan ibadah haji  bersama istrinya, Hastatik. Saat dihampiri, Suryo mengaku sempat dilemma  membuat keputusan sulit memilih antara berhaji atau membela merah putih  di arena Sea Games 2011.                                                                             Sambil duduk menunggu giliran mengumpulkan berkas kesehatan, Suryo  mengaku akhirnya memilih menunaikan rukun Islam kelima itu dan  meninggalkan Sea Games. Ia punya alasan kuat kenapa akhirnya keukeuh  pada keputusannya itu. "Seharusnya, saya dan keluarga berhaji tahun  lalu. Tapi saya batalkan demi membela merah putih di Asian Games,"  katanya duduk disamping sang istri setiba di Asrama, Sabtu (22/10/2011).
Pria kelahiran 8 Oktober 1983 ini melanjutkan, ia sudah dua kali  diminta langsung oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) agar  memperkuat Indonesia dalam Sea Games yang akan digelar bulan November  mendatang. Namun karena tekadnya berhaji sudah bulat, ia menolaknya.  Keputusannya itu pun akhirnya bisa diterima oleh jajaran Menpora.
"Kalau tahun ini saya menunda lagi, nanti malah seterusnya begitu.  Soalnya saya sudah punya nadzar (janji)," katanya yang tergabung dalam  kloter 67 ini.
Nadzar tersebut menurut Agus, yakni bonus yang ia terima saat meraih  medali emas pada Sea Games 2007 di Thailand lalu akan digunakan untuk  berhaji. Orang tua dan kakaknya sudah berangkat lebih dulu tahun 2010  lalu, hanya dirinya yang belum.
"Saya tak mau mengingkari janji. Mumpung sekarang bisa ya saya  tepati," katanya mantap. Karena keputusannya itu, otomatis tim lari  Indonesia di Sea Games tak diperkuat Suryo. Sebab ia baru kembali ke  Tanah Air di bulan Desember.
Hingga Sabtu (22/10/2011) kemarin, tiga jemaah haji asal Embarkasi  Solo masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat sakit. Ketiganya  yakni Wahidin dari kloter 66 asal Banjarnegara yang menderita sakit  varicella, Nurul Mutmainah dari kloter 68 asal Solo yang menderita  anemia, serta Murni Rahayu dari kloter 68 asal Sragen yang juga anemia.
"Ketiga jemaaah tadi dirujuk ke rumah sakit Dr Moewardi hari ini  (kemarin). Jika kesehatan mereka sudah membaik, boleh berangkat," kata  dr Chamidah Wakabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)  Embarkasi Solo.






0 comments:
Posting Komentar