Fenomena ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan di Punjab, yang  berbatasan dengan Pakistan. Mengutip CNN, Kamis, 8 Maret 2012, beberapa  pihak berwenang memperkirakan lebih dari 50 persen penduduk Punjab yang  berusia 18-35 tahun adalah pengguna obat-obatan terlarang.
“Di sekolah saya saja, separuh jumlah siswanya menggunakan narkoba,”  kata Inderjeet Singh, seorang penduduk. Saat usianya 16, dia terbiasa  menenggak 10 pil yang dicampur dengan sirup obat batuk kodein setiap  harinya, yang membuatnya merasa bagai di awang-awang.
Untuk menghilangkan kebiasaan buruknya yang bahkan membuatnya tidak  dapat mengenali orang tuanya itu, Singh masuk ke pusat rehabilitasi saat  usianya 20 tahun. Di sana, dia berlatih yoga dan berdoa untuk mengatasi  kecanduannya.
Pengguna narkoba lain, juga bernama Inderjeet Singh, mengaku hanya  menjadi pengguna heroin yang menurutnya, bisa didapatkan dengan mudah di  desa-desa. “Di satu desa saja, biasanya ada 20 hingga 25 keluarga yang  menjual heroin,” kata pria yang mengaku sakaw jika sehari saja tidak  mengonsumsi heroin, yang dijual seharga US$20 (Rp182 ribu) per lima  gram.
Berdasarkan laporan PBB pada 2011 tentang penggunaan narkoba dan  pidana, India adalah negara dengan pengguna heroin terbesar di Asia  Selatan. Laporan ini seolah menegasikan persepsi bahwa India hanya  menjadi transit bagi perdagangan narkoba dari Afganistan dan Pakistan.
Sulit bagi PBB mendapatkan statistik yang akurat tentang penggunaan  narkoba di Negeri Taj Mahal. Namun, jika angka yang disebutkan dalam  data mendekati fakta di lapangan, maka jumlah itu sudah melebihi  perkiraan PBB tentang penyalahgunaan narkoba secara global di kalangan  usia produktif, yaitu sebesar 4,8 persen.
Didirikannya 63 pusat rehabilitasi di Punjab pun tidak mengurangi  tren tersebut. Bahkan, muncul ketakutan generasi mendatang akan terjebak  dalam lingkaran setan peredaran narkoba.
“Selama masih terjadi penyalahgunaan narkoba di Punjab, situasinya  mengkhawatirkan. Generasi muda sekarat, dan generasi tualah yang membawa  keranda mayat mereka. Statistik menunjukkan, setiap delapan menit ada  satu pecandu yang tewas di Punjab,” papar Mohan Sharma, direktur proyek  Rumah Sakit Palang Merah Penyembuh Kecanduan di Sangrur.





0 comments:
Posting Komentar