DIRGAHAYU KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESI KE 71 TH. JAYA SELALU !!!

Jumat, 14 Januari 2011

Gudang Humor

Jumat, 14 Januari 2011

Buruan Cium 'Pantat' Gue
Seorang lelaki berpakaian jas lengkap dan perlente sedang berjalan kaki menuju ke suatu tempat, ketika secara tiba-tiba seorang anak muncul di hadapannya dan bertanya:
“Maaf om, bole tanya kan?. Sekarang ini jam berapa sih?”
Lelaki tersebut melipat lengan kirinya di depan dada, melihat jam tanganya dan berkata:
“Sekarang jam tiga kurang seperempat.”
Si anak mengucapkan terima kasih, lalu berkata:” Tepat jam tiga nanti om boleh mencium pantat saya.” katanya sambil melarikan diri.
Lelaki perlente tersebut merasa dilecehkan dan mengejar si anak untuk memberi pelajaran.
Ketika sedang berlari mengejar, seorang rekan kantor menghentikanya.
“Ada apa kamu lari-lari begitu?” tanya rekan tersebut.
Sambil menunjuk si anak, lelaki perlente bercerita:” Anak itu bertanya jam berapa, lalu aku jawab jam tiga kurang seperempat,..eeee.. dia bilang jam tiga tepat aq boleh mencium pantatnya.”
Temannya melihat jam dan berkata:”Lho, masih sepuluh menit lagi, kenapa buru-buru???”.

Kalah Ukuran
Seorang pria Perancis yang memiliki ukuran anu “wah size”, berkeliling disebuah pusat pertokoan obat obatan Asia. Dengan maksud ingin memamerkan anu-nya yang wah.
Si Perancis berpura-pura hendak membeli kondom di setiap toko yang di masukinya. Di sebuah toko obat milik orang Indonesia tanpa ragu-ragu si Prancis menghampiri penjaga toko,
“Ada jual kondom ?” tanyanya sambil menimang-nimang ‘anu’-nya, penjaga toko dengan gagap menjawab,
“Ti..ti..ti..tidak ada mister !?”
Dengan bangga si Prancis pun keluar toko sambil melihat-lihat toko yang lain. Kemudian dia masuk ke sebuah toko obat lain yang pemiliknya orang Cina. Bertanya lagi si Prancis “Ada jual kondom ?!” tanya si Perancis kepada penjaga toko sambil tetap menimang-nimang “anu”nya, si penjaga toko dengan terbata-bata berkata
“Haiya..ukulan anu tuang,..di sini tidak..adaa..haiya !?”. Kembali si Prancis keluar toko dengan bangga.
Begitu terus kelakuan si Prancis pada setiap toko obat yang di laluinya.
Sampai si Prancis mencoba masuk ke toko obat milik orang arab, kebetulan waktu itu yang menjaga toko pemiliknya sendiri karena pembantunya (orang arab juga) sedang merapihkan gudang. Masuklah si Prancis, kemudian dia menghampiri pemilik toko obat tersebut.
Seperti yang sudah-sudah kembali si Prancis dengan maksud memamerkan benda “pusaka”nya, bertanya dia pada pemilik toko.
“Ehemm..Ada jual kondom ukuran ini ?!”,
tanya si Prancis sambil menunjuk ke “anu”nya. Pemlik toko, Dengan sikap melayani pembeli, berkata pemilik toko “Tunggu sebentar,…pelayan saya ada
di belakang..!?”,
Dengan logat Arab-nya yang kental pemilik toko berkata kepada pembantunya
“Ahmad.. tolong ambilkan kondom UKURAN ANAK-ANAK.!!”


Pendeta Dan Harimau
Ada seorang pastur yg sedang dikejar harimau hingga sampai di tepi jurang.
Karena ketakutan pastur lalu berdoa.
“Tuhan, selamatkanlah aku”.
Selesai berdoa pastur itu melihat harimau baru selesai berdoa juga.
Lalu pastur bertanya “Harimau, ternyata kamu berdoa juga ya”.
Jawab harimau “Iya dong pendeta, kan Tuhan berkata berdoa dulu sebelum makan”.
Mendengar itu pendeta langsung pingsan!.
Yang tersenyum panjang umur…
Heheheheheee….
^_^
Pengakuan Suami Istri
Joko sedang berbaring di tempat tidur karena sakit… hanya menunggu waktu.
Isterinya, Santi berada di sampingnya. Santi memegang tangannya yang lemah dan menangis sesegukkan.
Ketika Santi berdoa, ia memandang isterinya dan bibirnya yang pucat mulai berkata secara perlahan.
“Santi, isteriku,” ia berbisik.
“Suamiku, jangan berbicara, istirahatlah.”
“Santi, saya harus mengakui sesuatu,” ia berkata dengan lemah.
“Tidak ada yang perlu di akui,” jawab Santi dengan bersedih.
“Semuanya baik-baik saja, tidurlah,” kata isterinya sambil menangis.
“Tidak saya ingin mati dengan damai. Santi, saya telah berlaku curang dengan kakakmu, teman baikmu, dan ibumu.”
“Saya tahu…,” jawabnya. “Karena itulah saya meracuni kamu…”
Obat Nyamuk Dan Obat Cacing
Dodol dan Dedel ketemu di jalan, kemudian terjadilah percakapan…
Dodol : “Mau ke mana, Del?”
Dedel : “Ini loh, mau ke warung beli obat nyamuk”
Dodol : ”Loh, memangnya nyamuk kamu sakit apa?” (sambil ketawa cekikikan)
Dedel jengkel dan akhirnya langsung meninggalkan Dodol sambil menggerutu ”Awas ya, nanti aku pasti balas”. Besoknya Dodol ketemu Dedel kembali di jalan dan terjadilah percakapan…
Dedel : ”Mau ke mana, Dol?”
Dodol : “Ah, enggak. Cuma mau ke apotik beli obat cacing buat anakku”
Dedel : “Loh, Dol. Ternyata anakmu cacing yah? Kasihan, sudah cacing, sakit lagi. Kaciaaaan deh loe” (sambil tertawa terpingkal-pingkal)
Bolos Kerja
Pada hari senin, si Joni ngerasa males bangat kerja, kebetulan si Bos lagi tidak ada di ruangannya, akhirnya diam-diam dia pulang ke rumah…
(Setelah beberapa jam di kantor)
Sesampai di rumah, dia kaget karena pintu depan di kunci dari dalam, makanya si Joni pun masuk lewat pintu dapur, ketika dia membuka pintu kamar, dia sangat kaget…
Karena ternyata Bos nya sedang ‘bergumul’ dengan istrinya di kasur!!!!!
Spontan si Joni balik arah dan berlari keluar rumah sambil memaki!!!
“WAAAANNJRIIT hampir aja gua ketahuan bolos kerjaa” !!!??? :-O
Memang Taik..
Suatu hari Pak Pandir melalui satu lorong yang remang-2, sewaktu hendak pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanannya tadi dia hampir menginjak kotoran manusia yang masih panas.
Tapi dia masih ragu betul, gak yakin benda yang dia liat itu kotoran. Oleh karena penasaran, Pak Pandir mengambil keputusan untuk mengamati kotoran itu lebih dekat, lalu dia berkata, “Bentuk mirip taik.”
Lalu dia pegang kotoran itu, dan dia berkata, “Lembek… mirip taik.”
Terus dia colek sedikit kotoran itu lalu dia endus, dan dia berkata, “Bau mirip taik.”
Tapi Pak Pandir ini masih ragu-2, dia pun mengambil keputusan untuk menjilat sedikit kotoran tersebut.
Begitu selesai menjilat taik itu dia pun menjerit… “MEMANG TAIK! UNTUNG GAK TERINJAK!!!
Salim Dan Ibu Muda
Si Salim naik busway dan duduk disebelah ibu muda cantik dan sexy.
Kebetulan ibu muda itu baru mulai hendak menyusui bayinya.
Tapi ketika si ibu muda hendak menyusui, si bayi menolaknya..
Si ibu muda berkata ” ayo sayang diminum, entar mama kasih sama om yg disebelah loh”…
Sepuluh menit kemudian bayi masih saja tidak mau minum asi.
Si ibu muda membujuk lagi “ayo dong sayang diminum susunya… nanti mama kasih om yg disebelah beneran loh…”
Tiba2 si Salim bicara kepada si ibu muda ” Dengar ya mbak..tolong mbak cepat ambil keputusan.. Saya mestinya sudah turun di 4 halte sebelumnya..”
Lalu kenapa Dengan Mata Kananmu?
Salim datang ke kantor dengan dua mata lebam. Sontak teman-temannya bertanya apa yang terjadi dengan dirinya.
“Ceritanya begini.. Saya kemarin antri di belakang wanita tinggi besar. Saya lihat rok wanita itu terjepit diantara belahan pantatnya.  Lalu saya tarik agar terlihat  rapi. Eh, dia  malah berbalik arah dan meninju mata kiri saya”.
“Lalu kenapa dgn mata kananmu ?” tanya teman-temannya
“Saya pikir dia tidak suka jika rok-nya dikeluarkan, karena itu saya masukkan lagi rok-nya 
………”
Kamar Neraka Yang Terbaik
Ada orang kaya yang selama hidupnya terkenal sangat pelit dan suka memeras sesama temannya. Sepuluh tahun sebelum meninggal dia berubah total menjadi orang baik dan sangat dermawan. Lebih dari seratus milyar uangnya disumbangkan untuk pembangunan mesjid, gereja panti asuhan, pokoknya hidupnya berubah 360 derajat. Pada waktu meninggal tetap aja dia harus masuk neraka karena kejahatannya tapi oleh malaikat dia diberi dispensasi. Digambarkan neraka ibarat kamar-kamar yang berderet-deret dan tiap kamar berisi siksaan yang berbeda tergantung dari dosa manusianya. Nah, karena si kaya itu juga punya kebaikan maka dia disuruh memilih kamar mana yang sekiranya terbaik menurutnya. Akhirnya pilihannya jatuh pada kamar nomor 315 dimana disitu digambarkan manusia cuma direndam air tinja sebatas dada saja. Setelah tanda tangan sebagai persetujuan + cap jempol maka masuklah si kaya ke kolam tersebut.
Si kaya mulai berendam dan tersenyum, “kalau siksaan gini aja kagak apa-apa, paling2 nahan bau aja dan masih bisa ngobrol sama orang laen.”
Lima menit kemudian terdengar suara malaikat dari mikrofon “Waktu istirahat telah selesai, silakan menyelam kembali…”
Lapangan Golf
Ketika Patrick bermain golf bersama pastor O,Brien, ia melontarkan sebuah pertanyaan teologis yang sangat penting:
“Pastor, apakah ada lapangan golf di surga?”
“Wah, sampai sekarang saya tidak tahu. Nanti kalau ada kesempatan saya akan menanyakan soal itu kepada Tuhan dan jawabnya pasti akan saya beritahu kamu.”
Minggu berikutnya mereka berdua bermain golf kembali dan Patrick masih mengajukan pertanyaan yang sama. “Pastor apakah anda sudah menemukan
lapangan golf di surga?” “Sudah, sudah. Lapangan golf di sana bagus sekali. Saya dengar kamu diundang untuk bermain di sana minggu depan.”
Jendral Angkatan Udara Dan Anak Kecil Yang Marah
Ketika pesawat sedang bersiap untuk take-off, seorang anak 5 tahun marah-marah dengan liar. Tidak peduli apa karena frustrasi, sang ibu mencoba menenangkannya, namun anak itu terus berteriak keras dan menendang kursi di sekelilingnya.
Tiba-tiba, dari bagian belakang pesawat, seorang pria tua dengan seragam Jendral Angkatan Udara terlihat perlahan-lahan berjalan ke depan, menghentikan ibu yang bingung dengan tangan terangkat. Berambut putih, sopan, Jendral bersuara lembut itu membungkuk ke bawah, menunjuk ke arah dadanya, berbisik sesuatu ke telinga anak itu.
Seketika, anak itu tenang, dengan lembut memegang tangan ibunya, dan secara tenang mengikatkan sabuk pengamannya. Semua penumpang lain bertepuk tangan secara spontan.
Perlahan-lahan Jendral itu berjalan kembali ke tempat duduknya, dan salah satu petugas kabin menyentuh lengan bajunya. “Maaf, Jenderal,” tanya dia dengan tenang, “apakah saya bisa bertanya mantra ajaib apa yang digunakan pada anak kecil itu?”
Orang tua itu tersenyum tenang dan lembut mengaku, “Aku menunjukkan padanya wing pilot saya, bintang jasa, dan pita pertempuran, dan menjelaskan bahwa dengan tanda penghargaan itu saya berhak untuk memilih dan membuang salah satu penumpang keluar dari pesawat.”
Apakah Anda Seorang Tentara
Suatu saat, di sebuah bis kota yang penumpangnya  berjubel seseorang bertanya kepada salah satu penumpang yang badannya kekar dan berambut pendek :
Penumpang :”Maaf pak, apakah bapak seorang Polisi ?”
Si Cepak : “Bukan !”
Penumpang :”Apakah bapak Angkatan Darat ?”
Si Cepak :”Bukan !”
Penumpang :”Angkatan Laut atau Angkatan Udara ya?”
Si Cepak :”Bukaaan…!”
Penumpang :”Kalau begitu, sialan kamu! ”
Si Cepak :”Lho kenapa ?”
Penumpang :”Ini kamu nginjak kaki saya!!”
Kenapa Kamu Mencari Kantor Polisi
“Kenapa kamu mencuri tape mobil?” tanya polisi kepada Salim, ketika dia diperiksa di kantor polisi.
“Saya terpaksa melakukannya, Pak,” jawab Salim.
“Terpaksa bagaimana?” tanya Pak polisi.
“Dari pagi saya ada perlu ke kantor polisi, tapi tidak ketemu, lalu saya tanya ke teman, ee ee.. dia jg ga tau dimana kantor polidi. Ya sudah… supaya sampai ke kantor polisi, saya terpaksa maling tape di mobil. Buktinya sekarang saya bisa sampai ke kantor polisi ini.”
“Terus, kenapa kamu mencari kantor polisi segala?”
“Itu, Pak… mau membuat… Surat Keterangan Kelakuan Baik”
Saya Baru Saja Menyetop Seorang Pembesar
Pada waktu Paus sedang mengunjungi kota New York, ia diajak berkeliling kota naik mobil dengan ditemani seorang sopir. Karena si sopir ingin memberikan service terbaiknya dan juga untuk menunjukkan kebolehannya, ia berkata, “Bapak Paus apapun yang Bapak inginkan, akan saya penuhi, sebutkan saja.”
“Well”, kata Paus, “Sebenarnya saya sudah lama ingin sekali mengendarai mobil sendiri. Di Vatican saya tidak kemana-mana, dan kalaupun saya harus keluar, selalu tersedia sopir dan mobil pribadi untuk saya. Saya ingin sekali menyetir sendiri, tapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk melakukannya.”
“Wah,” kata si sopir, “Kalau hanya itu saja masalahnya, tidak jadi soal.” dan kemudian merekapun bertukar tempat. Paus menyetir dan si sopir duduk di belakangnya. Tetapi baru saja sampai ke persimpangan pertama, Paus lupa untuk berhenti di lampu merah, dan jalan terus. Segera polisi New York mengikuti mobil tersebut dan menghentikannya. Mobil menepi, polisi turun dari motornya, dan menghampiri mobil tersebut.
Tetapi begitu ia mendekat, ia mengenali Paus, dan ia segera kembali ke motornya dan segera mengontak atasannya.
“Pak”, kata Polisi itu, “Saya baru saja menyetop seorang pembesar.”
“Apa?” kata atasannya, “Kepala Polisi?”
“Bukan Pak, dia malah lebih tinggi dari Walikota.”
“Hei, kamu tidak menyetop Presiden Amerika Serikat “kan?”
“Tidak Pak, dia malah lebih tinggi lagi.”
“Well, jadi siapa yang kau stop itu?” tanya si atasan bingung.
“Tidak tahu Pak”, jawab Polisi, “tapi siapapun dia, sopirnya saja Paus!”





0 comments:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...