Setiap suami istri tentu ingin hidup bahagia dan hubungan intim mereka berjalan lancar. Namun bagaimana jika ada masalah pada organ intim si istri? Labiaplasty atau Vaginoplasty bisa jadi solusinya, bergantung masalahnya.
Soal ini dibahas oleh dokter spesialis bedah plastik, Prof.Dr.dr.David S.Perdanakusuma SpBP(K) di Miracle Aesthetic & Anti Aging Clinic dalam talkshow . Ia memaparkan secara ringkas seputar topik tersebut.
Soal ini dibahas oleh dokter spesialis bedah plastik, Prof.Dr.dr.David S.Perdanakusuma SpBP(K) di Miracle Aesthetic & Anti Aging Clinic dalam talkshow . Ia memaparkan secara ringkas seputar topik tersebut.
Dr.David menyinggung Dewi Persik yang beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa dirinya jadi perawan lagi setelah melakukan operasi plastik. Wanita manapun juga bisa mengikuti jejak si Goyang Gergaji ini. Namun apa tujuannya dan apakah perlu?
Menurut dr.David, tak semua wanita memerlukannya. Operasi tersebut bukan untuk tren, namun untuk mengatasi masalah berkaitan dengan organ intim dan untuk menjaga hubungan suami istri agar tetap harmonis. Misalnya akibat perkosaan, jatuh kecelakaan, faktor usia dan telah melahirkan berkali-kali sehingga organ intimnya kendor.
“Setelah melahirkan berulang kali, sensasi yang dirasakan saat berhubungan intim tentunya berbeda dengan masa pengantin baru. Atau tampilan organ intim oke, tapi daya cengkeram kurang. Jika suami mengeluh atau ogah berhubungan, ini bisa membuat istri berpikir untuk melakukan operasi,” ujarnya.
Dr.David menjelaskan, ada lima prosedur yang bisa dilakukan dokter bedah plastik. Yaitu mengurangi kelebihan mukosa, memangkas labia minora, mengisi (fat filling) labia majora, pengencangan dinding vagina (vaginoplasty) dan perbaikan selaput dara (hymenoplasty).
Hymenoplasty bisa dilakukan terhadap wanita korban perkosaan atau mengalami kecelakaan sehingga selaput daranya robek. Operasi ini akan membantu memulihkan kepercayaan dirinya sebelum menikah, mengingat pria Indonesia umumnya masih menuntut keperawanan.
“Tapi selaput ini bisa diperbaiki kalau baru sekali atau dua kali hubungan intim. Jika sudah berulang kali, tak bisa diperbaiki,” tutur dr.David.
Sedangkan Vaginoplasty adalah operasi yang dilakukan pada bibir atau liang vagina. Dengan prosedur ini, liang vagina bisa menyempit kembali. Ini perlu dilakukan oleh wanita yang berkali-kali melahirkan. Vaginoplasty dapat membuat liang vagina kembali ke ukuran normal.
“Standar ukurannya adalah dua jari. Kalau sudah lebih dari tiga jari, berarti sudah longgar,” ujar dokter yang berpengalaman bertahun-tahun ini.
Menurut dr.David, tak semua wanita memerlukannya. Operasi tersebut bukan untuk tren, namun untuk mengatasi masalah berkaitan dengan organ intim dan untuk menjaga hubungan suami istri agar tetap harmonis. Misalnya akibat perkosaan, jatuh kecelakaan, faktor usia dan telah melahirkan berkali-kali sehingga organ intimnya kendor.
“Setelah melahirkan berulang kali, sensasi yang dirasakan saat berhubungan intim tentunya berbeda dengan masa pengantin baru. Atau tampilan organ intim oke, tapi daya cengkeram kurang. Jika suami mengeluh atau ogah berhubungan, ini bisa membuat istri berpikir untuk melakukan operasi,” ujarnya.
Dr.David menjelaskan, ada lima prosedur yang bisa dilakukan dokter bedah plastik. Yaitu mengurangi kelebihan mukosa, memangkas labia minora, mengisi (fat filling) labia majora, pengencangan dinding vagina (vaginoplasty) dan perbaikan selaput dara (hymenoplasty).
Hymenoplasty bisa dilakukan terhadap wanita korban perkosaan atau mengalami kecelakaan sehingga selaput daranya robek. Operasi ini akan membantu memulihkan kepercayaan dirinya sebelum menikah, mengingat pria Indonesia umumnya masih menuntut keperawanan.
“Tapi selaput ini bisa diperbaiki kalau baru sekali atau dua kali hubungan intim. Jika sudah berulang kali, tak bisa diperbaiki,” tutur dr.David.
Sedangkan Vaginoplasty adalah operasi yang dilakukan pada bibir atau liang vagina. Dengan prosedur ini, liang vagina bisa menyempit kembali. Ini perlu dilakukan oleh wanita yang berkali-kali melahirkan. Vaginoplasty dapat membuat liang vagina kembali ke ukuran normal.
“Standar ukurannya adalah dua jari. Kalau sudah lebih dari tiga jari, berarti sudah longgar,” ujar dokter yang berpengalaman bertahun-tahun ini.
0 comments:
Posting Komentar