Plak plak plak.. Sekilas apa yang dilakukan oleh seorang 'dokter' di Bangkok ini cukup tak masuk akal. Sehari-hari, wanita ini dibayar untuk menampar payudara pasiennya bertubi-tubi agar properti pasiennya itu membesar. Kita mungkin berpikir itu cuma akal-akalan si dokter saja yang membesarkan payudara klien dengan cara membuatnya bengkak. Tapi ternyata itu tidak benar, karena teknik menampar payudara ini ternyata sudah mendapat restu dari kementrian kesehatan Thailand!
Salon kecantikan unik yang berlokasi di Bangkok itu dimiliki oleh wanita Thailand bernama Khemmikka Na Songkhla, atau lebih dikenal dengan sebutan "Khunying Tobnom". Bagi perempuan yang ingin payudaranya - atau bagian tubuh lainnya - terlihat lebih menarik, bisa mencoba datang kesana untuk minta ditampar di bagian tubuh mana yang kamu suka. Dan ia menjamin hasil tamparan tangannya itu sama ajaibnya dengan apa yang dilakukan oleh para montir bengkel ketok magic -dengan efek yang berlawanan tentunya.
Melalui pengakuannya, teknik rahasia ini sudah dipelajari semenjak ia remaja. Waktu itu ia merasa tidak percaya diri dengan ukuran payudara miliknya, sebagai remaja dengan duit yang pas-pasan, ia lalu memilih untuk mecoba membesarkannya dengan salah satu cara 'tradisional', yaitu memijitnya dengan krim khusus pembesar payudara. Pada suatu ketika, neneknya melihat kegiatannya tersebut dan seperti berkata 'Meh, kuno sekali caramu itu cu' -ilustrasi. Sang nenek lalu mengajarinya teknik yang justru lebih kuno lagi, tapi teknik ini ternyata memang terbukti ampuh, meskipun sedikit menyakitkan.
Setelah mendapat ijin dari cucunya, mulailah sang nenek menampar-nampar payudara milik cucunya tersebut. Tak disangka, setelah beberapa kali melakukan ritual itu, payudara Khemmikka Na Songkhla bertambah besar 4 inchi dari ukurannya semula.
Merasa terinspirasi, ia lalu mencoba menguasai teknik tamparan neneknya itu sendiri. Setelah berlatih selama 20 tahun di salon kecantikannya, ia akhirnya berhasil menguasai teknik tamparan kuno tersebut. Dan kini kedua tangannya telah berhasil memperbaiki penampilan ratusan pasiennya secara drastis tanpa bantuan zat kimia atau implant.
Untuk memastikan tekniknya manjur kepada hampir semua pasien (sayangnya ia menolak pasien dengan dada yang terlalu kecil), ia akan meminta pasiennya untuk mengukur ukuran dadanya sendiri sebelum diberi terapi. Angka yang didapat akan ditulis di sebuah kertas yang lalu ditandatangani oleh pasiennya. Setiap terapi selesai, ukuran dada pasien tadi lalu diukur kembali dan hasil ukurannya kembali di catat lalu ditandatangani. Terus diulang seperti itu hingga sang pasien merasa puas. Hmm... cukup meyakinkan bukan?
Apakah teknik ini tidak menyebabkan kanker? Itu adalah pertanyaan paling menakutkan dari dirinya sendiri setelah seorang pasien menuduh tekniknya tersebut telah menyebabkan pasien tersebut terkena kanker. Untuk memastikan hal itu, ia lalu bertanya ke departemen kesehatan Thailand untuk mempelajari apakah teknik yang ia lakukan memang dapat menyebabkan kanker. Setelah dag dig dug menunggu hasilnya selama 6 bulan, laporan resmi dari kementrian kesehatan-pun ia terima, disitu ditulis bahwa tekniknya tersebut tidak menyebabkan kanker, namun dapat menyebabkan payudara menjadi membesar. Ho ho! Maka dari situlah (tahun 2003) tekniknya tersebut secara resmi diakui sebagai cara alternatif untuk memperindah bentuk payudara seseorang dengan alami tanpa operasi plastik.
Bagaimanakah cara melakukan tamparan yang begitu konstruktif seperti dirinya? Sayangnya teknik itu adalah rahasia perusahaan, namun wanita yang kini berusia 44 tahun ini bersedia menularkan ilmunya kepada 10 orang yang beruntung. Cukup dengan membayar 2,94 milyar (teknik menampar seluruh tubuh), 2,54 milyar (teknik menampar payudara), atau 1,47 milyar rupiah (teknik menampar wajah -untuk kecantikan), kamu sudah bisa belajar teknik tamparan ajaib milik wanita ini. Tertarik? Buruan, kerena sejauh ini sudah 4 orang yang secara resmi menjadi muridnya.
Melalui pengakuannya, teknik rahasia ini sudah dipelajari semenjak ia remaja. Waktu itu ia merasa tidak percaya diri dengan ukuran payudara miliknya, sebagai remaja dengan duit yang pas-pasan, ia lalu memilih untuk mecoba membesarkannya dengan salah satu cara 'tradisional', yaitu memijitnya dengan krim khusus pembesar payudara. Pada suatu ketika, neneknya melihat kegiatannya tersebut dan seperti berkata 'Meh, kuno sekali caramu itu cu' -ilustrasi. Sang nenek lalu mengajarinya teknik yang justru lebih kuno lagi, tapi teknik ini ternyata memang terbukti ampuh, meskipun sedikit menyakitkan.
Setelah mendapat ijin dari cucunya, mulailah sang nenek menampar-nampar payudara milik cucunya tersebut. Tak disangka, setelah beberapa kali melakukan ritual itu, payudara Khemmikka Na Songkhla bertambah besar 4 inchi dari ukurannya semula.
Merasa terinspirasi, ia lalu mencoba menguasai teknik tamparan neneknya itu sendiri. Setelah berlatih selama 20 tahun di salon kecantikannya, ia akhirnya berhasil menguasai teknik tamparan kuno tersebut. Dan kini kedua tangannya telah berhasil memperbaiki penampilan ratusan pasiennya secara drastis tanpa bantuan zat kimia atau implant.
Untuk memastikan tekniknya manjur kepada hampir semua pasien (sayangnya ia menolak pasien dengan dada yang terlalu kecil), ia akan meminta pasiennya untuk mengukur ukuran dadanya sendiri sebelum diberi terapi. Angka yang didapat akan ditulis di sebuah kertas yang lalu ditandatangani oleh pasiennya. Setiap terapi selesai, ukuran dada pasien tadi lalu diukur kembali dan hasil ukurannya kembali di catat lalu ditandatangani. Terus diulang seperti itu hingga sang pasien merasa puas. Hmm... cukup meyakinkan bukan?
Apakah teknik ini tidak menyebabkan kanker? Itu adalah pertanyaan paling menakutkan dari dirinya sendiri setelah seorang pasien menuduh tekniknya tersebut telah menyebabkan pasien tersebut terkena kanker. Untuk memastikan hal itu, ia lalu bertanya ke departemen kesehatan Thailand untuk mempelajari apakah teknik yang ia lakukan memang dapat menyebabkan kanker. Setelah dag dig dug menunggu hasilnya selama 6 bulan, laporan resmi dari kementrian kesehatan-pun ia terima, disitu ditulis bahwa tekniknya tersebut tidak menyebabkan kanker, namun dapat menyebabkan payudara menjadi membesar. Ho ho! Maka dari situlah (tahun 2003) tekniknya tersebut secara resmi diakui sebagai cara alternatif untuk memperindah bentuk payudara seseorang dengan alami tanpa operasi plastik.
Bagaimanakah cara melakukan tamparan yang begitu konstruktif seperti dirinya? Sayangnya teknik itu adalah rahasia perusahaan, namun wanita yang kini berusia 44 tahun ini bersedia menularkan ilmunya kepada 10 orang yang beruntung. Cukup dengan membayar 2,94 milyar (teknik menampar seluruh tubuh), 2,54 milyar (teknik menampar payudara), atau 1,47 milyar rupiah (teknik menampar wajah -untuk kecantikan), kamu sudah bisa belajar teknik tamparan ajaib milik wanita ini. Tertarik? Buruan, kerena sejauh ini sudah 4 orang yang secara resmi menjadi muridnya.
0 comments:
Posting Komentar