Foto Wanita Pemilik Bokong Terbesar di Dunia-Memiliki tubuh bagian belakang yang seksi dan kencang adalah aset menambah kecantikan seorang wanita. Namun bagaimana jadinya bila bokong tiga kali lebih besar daripada ukuran normal?
Bokong Dionne Washington tergolong spesial dengan ukuran di luar normal. Dia memiliki bokong selebar 160 cm, dan seluas 450 cm dengan berat 140 kg. Bahkan dibutuhkan empat orang mengangkat bokongnya saat ditimbang.
Bokong Dionne Washington tergolong spesial dengan ukuran di luar normal. Dia memiliki bokong selebar 160 cm, dan seluas 450 cm dengan berat 140 kg. Bahkan dibutuhkan empat orang mengangkat bokongnya saat ditimbang.
Sempat merasa terkucil semasa kecil akibat bokong kelewat besar, kini Dionne menganggap bokong adalah aset terbesarnya. "Bokong saya terbesar di dunia. Dulu saya membencinya, tapi sekarang menjadi bagian tubuh favorit saya," ujarnya.
Wanita 35 tahun ini memiliki berat badan 222 kg dan tinggi badan 162,5 cm. Dengan kata lain, bentuk badannya 4 kali lebih besar dari bentuk badan wanita rata-rata.
Besar tubuhnya menempatkan dirinya pada risiko kolesterol, diabetes, dan jantung. "Saya tidak peduli. Saya suka tubuh saya dan tidak akan mengubah apa pun," ia menambahkan. Dia bahkan berencana memperbesar ukuran bokongnya.
Untuk memperbesar bokongnya, ia bahkan mengonsumsi 9000 kalori setiap harinya-- tiga kali lebih banyak dari asupan kalori wanita ideal. "Semakin banyak yang saya makan semakin besar keindahan yang saya dapat," ujarnya.
Dulu, wanita yang besar di Texas, Amerika Serikat, ini minder dengan tubuhnya. Saat kecil, tubuhnya kurus namun mulai membesar saat ia memasuki pubertas. "Tiba-tiba, ukuran jeans saya bertambah dari 12 menjadi 18, lalu 20 menjadi 22, sedangkan bagian atas tubuh saya berukuran 14. Teman-teman sekolah saya sangat kejam dan memanggil saya dengan sebutan Big Bum Bertha, Butt Head dan Bottom Feeder," ujarnya.
Ia pun mengaku malu dan selalu duduk di kursi paling belakang saat di sekolah. "Dan saya selalu menunggu semua orang ke luar kelas karena bokong saya selalu terjebak di kursi," ia menambahkan.
Pelajaran olahraga pun menjadi mimpi buruk. "Bahkan saya meminta ibu untuk menuliskan surat bahwa saya menderita kram dan nyeri lutut," ungkapnya.
Ia pun harus meninggalkan sekolah dengan perasaan tertekan dan tidak percaya diri, "Saya benci tubuh saya." Ketidakpercayaan dirinya pun memberikan motivasi untuk berdiet. Namun sayangnya, segala macam cara yang pernah dicoba tidak membuahkan hasil. "Ibu mengatakan mungkin ini berhubungan dengan faktor genetik karena beberapa sepupu saya juga memiliki bokong yang besar," ujarnya.
Akhirnya, ia pun kerap bersembunyi dalam gaun-gaun besar untuk menutupinya. Baginya, masa-masa kuliah adalah salah satu mimpi buruk dalam kehidupannya. Ia merasa tak ada seorang pria pun yang menyukainya.
Sekalinya ada pria yang mengajaknya kencan, hal itu dilakukan karena pria tersebut bertaruh dengan teman sekelasnya. "Ini membuatku hancur dan semakin kehilangan rasa percaya diri." ungkapnya.
Tidak ada yang bisa ia lakukan untuk memperkecil bokongnya. Dokter mengatakan diet tak akan bekerja pada tubuhnya, sedot lemak dapat dilakukan tapi dibutuhkan operasi berulang untuk memperbaiki kulit dan memakan biaya yang sangat besar.
Bokong besarnya membuat dirinya kesulitan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Ia pun merasa semakin hancur.
Tahun 2008 menjadi titik baliknya. Pacar keduanya menyadarkan bahwa big is beautiful. "Ia mengatakan bahwa saya wanita besar yang cantik," ujarnya.
Dari pacarnya, ia mengetahui ada sekolompok wanita besar yang bangga terhadap bentuk badannya dan berkumpul di sebuah forum di internet. Dari sanalah ia bertemu wanita yang bahkan lebih gemuk darinya dan bangga memamerkan lemak-lemak tubuhnya di dalam balutan lingerie.
Ia pun memberanikan diri memposting gambar bokongnya di situs tersebut. Tak disangka, ia menarik minat banyak orang untuk membeli gambar bokongnya tersebut.
"Saya pun menjual foto dan video bokong saya secara online. Saya ditawarkan keanggotaan khusus hingga £20 (Rp275 ribu) per bulan dengan mengirim 30 foto. Untuk tambahan mereka mendapat video dan saya kenakan biaya tambahan untuk chatting," ujarnya.
Dionne pun membangun kerajaannya, dan berhasil mendapatkan 15.000 penggemar. Dengan pendapatan lebih dari Rp1 miliar per tahun, ia mampu membeli apartment, mobil, berlibur, membayar seorang desainer karena bokongnya.
Ia pun semakin bangga dengan bentuk tubuhnya walaupun menemukan beberapa kesulitan dalam memakai fasilitas publik seperti toilet umum, kamar pas, bus, kursi-kursi di foodcourt.
Bahkan ia menerima banyak lamaran dari para fansnya, namun semua ditolaknya. "Saya menikmati situs kencan, dan berharap menemukan pria yang menyukai saya karena kepintaran saya," ujarnya.
Untuk saat ini, dirinya mengaku tidak akan mengubah bentuk badannya. "Saya mendapatkan ribuan penggemar karenanya. Saya tak pernah meminta hal ini. Jika orang bertanya, saya akan menjawab lebih besar lebih baik," ujarnya
Besar tubuhnya menempatkan dirinya pada risiko kolesterol, diabetes, dan jantung. "Saya tidak peduli. Saya suka tubuh saya dan tidak akan mengubah apa pun," ia menambahkan. Dia bahkan berencana memperbesar ukuran bokongnya.
Untuk memperbesar bokongnya, ia bahkan mengonsumsi 9000 kalori setiap harinya-- tiga kali lebih banyak dari asupan kalori wanita ideal. "Semakin banyak yang saya makan semakin besar keindahan yang saya dapat," ujarnya.
Dulu, wanita yang besar di Texas, Amerika Serikat, ini minder dengan tubuhnya. Saat kecil, tubuhnya kurus namun mulai membesar saat ia memasuki pubertas. "Tiba-tiba, ukuran jeans saya bertambah dari 12 menjadi 18, lalu 20 menjadi 22, sedangkan bagian atas tubuh saya berukuran 14. Teman-teman sekolah saya sangat kejam dan memanggil saya dengan sebutan Big Bum Bertha, Butt Head dan Bottom Feeder," ujarnya.
Ia pun mengaku malu dan selalu duduk di kursi paling belakang saat di sekolah. "Dan saya selalu menunggu semua orang ke luar kelas karena bokong saya selalu terjebak di kursi," ia menambahkan.
Pelajaran olahraga pun menjadi mimpi buruk. "Bahkan saya meminta ibu untuk menuliskan surat bahwa saya menderita kram dan nyeri lutut," ungkapnya.
Ia pun harus meninggalkan sekolah dengan perasaan tertekan dan tidak percaya diri, "Saya benci tubuh saya." Ketidakpercayaan dirinya pun memberikan motivasi untuk berdiet. Namun sayangnya, segala macam cara yang pernah dicoba tidak membuahkan hasil. "Ibu mengatakan mungkin ini berhubungan dengan faktor genetik karena beberapa sepupu saya juga memiliki bokong yang besar," ujarnya.
Akhirnya, ia pun kerap bersembunyi dalam gaun-gaun besar untuk menutupinya. Baginya, masa-masa kuliah adalah salah satu mimpi buruk dalam kehidupannya. Ia merasa tak ada seorang pria pun yang menyukainya.
Sekalinya ada pria yang mengajaknya kencan, hal itu dilakukan karena pria tersebut bertaruh dengan teman sekelasnya. "Ini membuatku hancur dan semakin kehilangan rasa percaya diri." ungkapnya.
Tidak ada yang bisa ia lakukan untuk memperkecil bokongnya. Dokter mengatakan diet tak akan bekerja pada tubuhnya, sedot lemak dapat dilakukan tapi dibutuhkan operasi berulang untuk memperbaiki kulit dan memakan biaya yang sangat besar.
Bokong besarnya membuat dirinya kesulitan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Ia pun merasa semakin hancur.
Tahun 2008 menjadi titik baliknya. Pacar keduanya menyadarkan bahwa big is beautiful. "Ia mengatakan bahwa saya wanita besar yang cantik," ujarnya.
Dari pacarnya, ia mengetahui ada sekolompok wanita besar yang bangga terhadap bentuk badannya dan berkumpul di sebuah forum di internet. Dari sanalah ia bertemu wanita yang bahkan lebih gemuk darinya dan bangga memamerkan lemak-lemak tubuhnya di dalam balutan lingerie.
Ia pun memberanikan diri memposting gambar bokongnya di situs tersebut. Tak disangka, ia menarik minat banyak orang untuk membeli gambar bokongnya tersebut.
"Saya pun menjual foto dan video bokong saya secara online. Saya ditawarkan keanggotaan khusus hingga £20 (Rp275 ribu) per bulan dengan mengirim 30 foto. Untuk tambahan mereka mendapat video dan saya kenakan biaya tambahan untuk chatting," ujarnya.
Dionne pun membangun kerajaannya, dan berhasil mendapatkan 15.000 penggemar. Dengan pendapatan lebih dari Rp1 miliar per tahun, ia mampu membeli apartment, mobil, berlibur, membayar seorang desainer karena bokongnya.
Ia pun semakin bangga dengan bentuk tubuhnya walaupun menemukan beberapa kesulitan dalam memakai fasilitas publik seperti toilet umum, kamar pas, bus, kursi-kursi di foodcourt.
Bahkan ia menerima banyak lamaran dari para fansnya, namun semua ditolaknya. "Saya menikmati situs kencan, dan berharap menemukan pria yang menyukai saya karena kepintaran saya," ujarnya.
Untuk saat ini, dirinya mengaku tidak akan mengubah bentuk badannya. "Saya mendapatkan ribuan penggemar karenanya. Saya tak pernah meminta hal ini. Jika orang bertanya, saya akan menjawab lebih besar lebih baik," ujarnya
0 comments:
Posting Komentar