Batu adalah elemen alam yang keberadaannya seringkali diabaikan. Namun,  batu bisa jadi sangat menarik. Baik dari sisi keindahannya, nilainya  yang berharga, atau fungsinya yang integral dengan kehidupan manusia  yang menggunakannya untuk mendirikan bangunan atau alat. 
Tak sekedar itu, batu juga bisa berkaitan dengan sejarah dan sisi spiritual manusia. Setidaknya ada enam batu yang memiliki kisah tersendiri.
Tak sekedar itu, batu juga bisa berkaitan dengan sejarah dan sisi spiritual manusia. Setidaknya ada enam batu yang memiliki kisah tersendiri.
 Berikut 6 Batu paling terkenal di Dunia: 
 1. Hajar Aswad 

 Di Mekkah, di tengah Masjidil Haram terdapat Ka’bah — arah kiblat salat  umat muslim di dunia. Di sudut bangunan suci itu terdapat Hajar Aswad,  batu hitam yang diyakini berasal dari surga. Konon, awalnya ia berwarna  putih, namun dosa anak cucu Nabi Adam lah yang menjadikannya hitam.  Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan diikat dengan  lingkaran perak. Ia memiliki aroma wangi yang unik. Ketika umrah atau  haji, umat muslim berebut menciumnya — mengikuti tuntunan Nabi Muhammad.  Sejumlah orang menduga, batu itu adalah meteorit, namun dari mana  pastinya batu itu berasal masih jadi perdebatan. 
  2. Batu Rosetta 

 Batu Rosetta adalah sebuah fragmen dari sebuah prasasti Mesir kuno yang  bertuliskan sebuah dekrit yang dikeluarkan oleh para imam pada ulang  tahun penobatan Raja Ptolemeus V (204-181 SM). Dekrit tertuang dalam  tiga huruf: Hieroglif Mesir kuno, naskah kuno Mesir dan Yunani kuno. 
Awalnya tertempel di sebuah kuil, Batu Rosetta lantas digunakan sebagai bahan bangunan di sebuah benteng di kota pelabuhan el-Rasyid atau Rosetta. Sebuah ekspedisi Perancis di Mesir menemukan batu itu pada tahun 1799.
Apa yang membuat batu Rosetta terkenal? Batu itu berperan dalam menguraikan hieroglif Mesir — yang kala itu belum mampu diterjemahkan. Jean-Francois Champollion mengumumkan terjemahan pertama dari hieroglif di atas batu Rosetta pada 1822.
Batu, yang beratnya sekitar 760 kilogram sekarang dipamerkan di British Museum — merupakan obyek paling banyak dikunjungi di sana. Batu itu menjadi milik Inggris pada tahun 1801 selama Perang Napoleon. Belakangan, pihak Mesir minta batu itu dikembalikan.
 Awalnya tertempel di sebuah kuil, Batu Rosetta lantas digunakan sebagai bahan bangunan di sebuah benteng di kota pelabuhan el-Rasyid atau Rosetta. Sebuah ekspedisi Perancis di Mesir menemukan batu itu pada tahun 1799.
Apa yang membuat batu Rosetta terkenal? Batu itu berperan dalam menguraikan hieroglif Mesir — yang kala itu belum mampu diterjemahkan. Jean-Francois Champollion mengumumkan terjemahan pertama dari hieroglif di atas batu Rosetta pada 1822.
Batu, yang beratnya sekitar 760 kilogram sekarang dipamerkan di British Museum — merupakan obyek paling banyak dikunjungi di sana. Batu itu menjadi milik Inggris pada tahun 1801 selama Perang Napoleon. Belakangan, pihak Mesir minta batu itu dikembalikan.
 3. Batu Ayers, Uluru 

 Ayers Rock atau dikenal juga dengan nama Uluru adalah sebuah formasi  batu berukuran besar di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, sekitar 350 km  di barat daya kota Alice Springs, Northern Territory, Australia. 
Uluru adalah benda keramat bagi para Aborigin dengan banyak mata air, gua, dan lukisan primitif. Ini adalah monolit — formasi besar yang terdiri dari batu tunggal atau batu — terbesar di dunia. Obyek ini ini juga terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
 Uluru adalah benda keramat bagi para Aborigin dengan banyak mata air, gua, dan lukisan primitif. Ini adalah monolit — formasi besar yang terdiri dari batu tunggal atau batu — terbesar di dunia. Obyek ini ini juga terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
 4. Batu Gibraltar 

 Batu Giblartar juga disebut dengan nama lain: Pilar Herkules atau Calpe.  Adalah sebuah tanjung kapur raksasa yang terlihat di atas Selat  Gibraltar, pintu masuk Laut Mediterania. Terletak di Gibraltar, di ujung  barat daya Eropa di Semenanjung Iberia. Batu ini memiliki ketinggian  426 meter. 
Menurut discoverGibraltar.com, nama ‘Giblartar’ diyakini berasal dari Bahasa Arab ‘Jabal Tarik’ yang berarti pegunungan Tarik.
 Menurut discoverGibraltar.com, nama ‘Giblartar’ diyakini berasal dari Bahasa Arab ‘Jabal Tarik’ yang berarti pegunungan Tarik.
 5. Batu Blarney

 Batu Blarney adalah serangkaian bebatuan biru yang terdapat di Benteng  Blarney, yang letaknya 8 kilometer dari Cork, Irlandia. Legenda  menyebutkan, siapa mencium batu ini akan mendapat karunia kelancaran  berbicara. 
Namun, tak mudah mencium batu itu. Para peziarah harus bersandar ke belakang sambil berpegangan pada pagar besi.
Ada banyak legenda yang menjelaskan asal usul batu ini. Menurut situs Blarney Castle, batu itu berasal dari Pulau Iona, Skotlandia. Batu itu konon menjadi tempat meletakkan jasad seorang santo yang hidup di pengasingan, St Columba. Batu itu kemudian dibawa ke daratan Skotlandia. Ketika Raja Munster, Cormac MacCarthy mengirimkan pasukan Irlandia untuk mendukung Robert de Bruce dan pasukannya dalam pertempuran melawan Inggris di Bannockburn pada 1314, bagian dari batu itu diberikan kepada Irlandia sebagai ungkapan terima kasih.
 Namun, tak mudah mencium batu itu. Para peziarah harus bersandar ke belakang sambil berpegangan pada pagar besi.
Ada banyak legenda yang menjelaskan asal usul batu ini. Menurut situs Blarney Castle, batu itu berasal dari Pulau Iona, Skotlandia. Batu itu konon menjadi tempat meletakkan jasad seorang santo yang hidup di pengasingan, St Columba. Batu itu kemudian dibawa ke daratan Skotlandia. Ketika Raja Munster, Cormac MacCarthy mengirimkan pasukan Irlandia untuk mendukung Robert de Bruce dan pasukannya dalam pertempuran melawan Inggris di Bannockburn pada 1314, bagian dari batu itu diberikan kepada Irlandia sebagai ungkapan terima kasih.
 6. Batu Plymouth
 Batu Plymouth digunakan untuk menandai lokasi William Bradford dan para  peziarah yang menemukan koloni Plymouth. Batu ini dicap dengan tahun  kedatangan mereka ke dunia baru, 1620. Batu ini adalah simbol penting  dalam sejarah Amerika Serikat. 
Namun, kebenaran kisah batu itu diragukan karena jurnal Bradford dan sumber kontemporer lainnya tak menyebutkan batu itu. Tulisan pertama tentang batu itu dibuat satu abad kemudian. Batu yang sekarang dikenal sebagai Plymouth Rock ditahbiskan pada tahun 1774, saat penduduk kota itu tergerak oleh semangat Revolusi Amerika.
Batu yang ada saat ini diperkirakan hanya sepertiga dari ukuran aslinya. Sisanya yang hilang dipecah menjadi suvenir pada abad ke-18 dan ke-19.
Namun, kebenaran kisah batu itu diragukan karena jurnal Bradford dan sumber kontemporer lainnya tak menyebutkan batu itu. Tulisan pertama tentang batu itu dibuat satu abad kemudian. Batu yang sekarang dikenal sebagai Plymouth Rock ditahbiskan pada tahun 1774, saat penduduk kota itu tergerak oleh semangat Revolusi Amerika.
Batu yang ada saat ini diperkirakan hanya sepertiga dari ukuran aslinya. Sisanya yang hilang dipecah menjadi suvenir pada abad ke-18 dan ke-19.





0 comments:
Posting Komentar