Anda pusing dengan anak-anak yang hampir selalu bertengkar? Meskipun menjengkelkan, namun itu sejatinya hal yang normal saja. Masing-masing anak memiliki keunikan sebagai individu. Bukan berarti sebagai saudara mereka akan selamanya akur.
Namun sebagai orangtua, Anda bisa menekan pertengkaran antar saudara ini ke level minimum. Berikut caranya menurut psikolog dari WebMD:
1. Sisihkan waktu untuk berbicara dengan masing-masing anak sehingga mereka tidak merasa berebut perhatian. Hindari ‘menganak-emaskan’ salah satu anak.
2. Pastikan anak-anak memiliki privacy dan waktu untuk diri mereka sendiri. Biar masih kecil, anak juga butuh privacy lho.
3. Tetapkan aturan bersama yang melibatkan anak, misalnya tidak menyebut dengan nama/julukan yang buruk, tidak memukul atau bertengkar di mobil, serta tidak mengambil barang milik saudara tanpa izin.
4. Libatkan diri jika terjadi kekerasan fisik atau situasi kian memanas. Namun usahakan untuk tidak mengintervensi perkelahian anak. Sebaliknya, bicaralah saat mereka sudah tenang bagaimana cara kompromi, berbagi mainan dan menghargai satu sama lain. Kemudian beri anak-anak kesempatan untuk menggunakan keterampilan mereka dibandingkan menggantungkan anda sebagai juru pisah.
5. Anak-anak selalu bertengkar saat mengerjakan tugas-tugas rumah tangga seperti mencuci piring? Buatlah jadwal siapa mengerjakan apa, sehingga masing-masing anak memiliki tanggung jawab.
6. Berikan contoh bagaimana menuntaskan konflik dengan cara yang baik. Bagaimana Anda menuntaskan beda pendapat dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya? Jika Anda menanganinya dengan tenang dan menaruh rasa hormat, anak-anak akan mengikuti langkah tersebut.
Namun sebagai orangtua, Anda bisa menekan pertengkaran antar saudara ini ke level minimum. Berikut caranya menurut psikolog dari WebMD:
1. Sisihkan waktu untuk berbicara dengan masing-masing anak sehingga mereka tidak merasa berebut perhatian. Hindari ‘menganak-emaskan’ salah satu anak.
2. Pastikan anak-anak memiliki privacy dan waktu untuk diri mereka sendiri. Biar masih kecil, anak juga butuh privacy lho.
3. Tetapkan aturan bersama yang melibatkan anak, misalnya tidak menyebut dengan nama/julukan yang buruk, tidak memukul atau bertengkar di mobil, serta tidak mengambil barang milik saudara tanpa izin.
4. Libatkan diri jika terjadi kekerasan fisik atau situasi kian memanas. Namun usahakan untuk tidak mengintervensi perkelahian anak. Sebaliknya, bicaralah saat mereka sudah tenang bagaimana cara kompromi, berbagi mainan dan menghargai satu sama lain. Kemudian beri anak-anak kesempatan untuk menggunakan keterampilan mereka dibandingkan menggantungkan anda sebagai juru pisah.
5. Anak-anak selalu bertengkar saat mengerjakan tugas-tugas rumah tangga seperti mencuci piring? Buatlah jadwal siapa mengerjakan apa, sehingga masing-masing anak memiliki tanggung jawab.
6. Berikan contoh bagaimana menuntaskan konflik dengan cara yang baik. Bagaimana Anda menuntaskan beda pendapat dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya? Jika Anda menanganinya dengan tenang dan menaruh rasa hormat, anak-anak akan mengikuti langkah tersebut.
0 comments:
Posting Komentar